Merupakan hasil dari goncangan lempeng tektonik yang didorong oleh interior cair planet ini. Nah, di Bulan juga terdapat cairan planet tersebut, hanya saja telah lama mendingin, sehingga tidak banyak yang menduga bahwa Bulan juga mengalami aktivitas tektonik.
Namun, pada 2010, gambar beresolusi tinggi dari Lunar Reconnaissance Orbiter mengungkapkan adanya jaringan ribuan sesar di Bulan yang membuktikan adanya aktivitas tektonik Bulan, meskipun tidak jelas kapan aktivitas ini terjadi.
Selain itu, seismometer di empat lokasi pendaratan Apollo di Bulan juga merekam 28 gempa Bulan dangkal antara 1969 dan 1977, dengan magnitudo 1,5 hingga 5 skala Richter. Namun, apakah gempa dangkal ini ada hubungannya dengan sesar di Bulan atau disebabkan oleh hal lain?
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Geoscience pada bulan Mei 2019 menemukan bahwa delapan di antaranya berada dalam jarak sekitar 30 kilometer dari sesar Bulan.
Sementara itu, tujuh gempa lainnya terjadi dalam jarak 60 kilometer dari sesar ketika Bulan berada pada titik terjauhnya dari Bumi, dan bagian-bagian tertentu dari Bulan mengalami tekanan terbesar dari tarikan gravitasi Bumi.
Temuan ini membuat para peneliti meyakini bahwa aktivitas tektonik Bulan masih berlangsung hingga saat ini.
Namun, aktivitas tektonik Bulan kemungkinan muncul karena Bulan terus menyusut seperti kismis ketika bagian dalamnya mendingin dan menyusut. Tidak seperti kulit anggur yang lentur, kerak Bulan bersifat rapuh sehingga pecah dan menghasilkan sesar.
Gempa Bulan tidak hanya disebabkan oleh aktivitas tektoniknya. Sebagai contoh adalah ketika misi Appolo mendeteksi sekitar 11.000 gempa Bulan yang terjadi 800-1100 kilometer di bawah permukaan Bulan.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gempa Bulan dengan kedalaman ini ialah hasil dari gravitasi Bumi yang menarik interior Bulan. Tarikan ini mirip dengan bagaimana tarikan gravitasi Bulan pada air Bumi menyebakan pasang surut.
Misi Appolo juga mendeteksi sekitar satu gempa Bulan per hari yang dihasilkan dari batuan ruang angkasa yang mengenai permukaan Bulan.
Sumber :
Kompas/Sains
Posting Komentar